Dinamika Kehidupan Demokrasi Di Myanmar (Suatu Studi Tentang Pengalihan Kekuasaan Oleh Militer Di Tahun 2021)

Authors

  • Fernando Eugenio Rugian Universitas Sam Ratulangi
  • Burhan Niode Niode Universitas Sam Ratulangi
  • Trilke Erita Tulung Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.36982/jpg.v7i2.2105

Abstract

ABSTRACT

 

 This paper aims to explain the dynamics political in Myanmar in 2021 will lead to the transfer of power in Myanmar. This research method uses an article review obtained through library research. The results of this paper indicate that Myanmar cannot build a democratic system without trust between civilians and the military, leading to the diversion of the military. During British rule, elections were actually held three times between 1951 and January 1952. Myanmar experienced civilian rule from 1948 to 1958, from 1960 to the following decade when the government was ruled by the army. Myanmar held several elections, and in 1990 the National League for Democracy won the election, but lost to the army and refused to accept victory over the National League for Democracy. In 2021, it will be the same as in 1990, when the military refuses to concede victory. However, when the military shifts power away from civilians, Myanmar's dark past repeats itself and military control becomes paramount. Without this control, the transition from a non-democratic regime to a more democratic one cannot be accompanied by a change in the military environment. However, according to Myanmar's 2008 Constitution, the military occupies 25% of parliament's seats. So that 75% of parliamentary decisions, the military took part in granting their rights. According to Myanmar's history, the military has taken up its political role and is constantly involved and has a strong influence in Myanmar's politics which cannot be separated. Seeing the development of the case of the takeover of power by the Junta, it seems that it will be difficult for the people to regain the power of the elected government, the public's condemnation of the violence that occurred seems to mean nothing.

 

Keywords : Democracy, Military, Myanmar, Civil

 

ABSTRAK

 

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika yang terjadi di Myanmar pada tahun 2021 yang mengakibatkan pengalihan kekuasaan di Myanmar. Metode penelitian ini menggunakan review artikel  yang diperoleh melalui stdui kepustakaan. Hasil kajian ini menunjukan Myanmar belum mampu menerapkan sistem demokrasi yang mana tidak ada kepercayaan antara sipil maupun militer yang mengakibatkan pengalihan isu yang dilakukan oleh pihak militer. padahal pada saat inggris menjajah, praktek pemilihan umum sebenarnya  dilakukan tiga kali di antara tahun 1951 dan Januari 1952. Myanmar mengalami pemerintahan sipil di tahun 1948-1958 dan dihitung dari tahun 1960 hingga dekade selanjutnya pemerintahan telah dipegang oleh militer. Myanmar beberapa kali mengadakan pemilihan umum, di tahun 1990 yang mana partai Nasional Liga untuk demokrasi menang dalam pemilihan namun ditolak oleh militer  dan tidak mau mengakui kemenangan atas partai Nasional Liga untuk Demokrasi. Hingga di tahun 2021, sama halnya dengan tahun 1990 yang mana militer menolak dan tidak mengakui hasil kemenangan. Akan tetapi, militer mengalihkan kekuasaan dari sipil sehingga masa kelam Myanmar kembali terulang kembali.Pengendalian atas militer menjadi sangat penting. Tanpa pengendalian itu, transformasi dari rezim non demokratis menjadi rezim yang lebih demokratis tidak dapat disertai dengan perubahan di lingkungan militer. Namun, menurut konstitusi menurut konstitusi Myanmar tahun 2008, militer mendapatkan kursi parlemen sebanyak 25%. Sehingga 75% keputusan parlemen militer turut andil dalam memberikan hak suaranya. menurut sejarah myanmar, militer sudah mengambil peran politiknya dan terlibat secara terus-menerus dan memiliki pengaruh yang kuat dalam politik myanmar yang tidak bisa dipisahkan. Melihat perkembangan kasus pengambilalihan kekuasaan oleh Junta nampaknya akan sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan kembali kekuasaan pemerintahan terpilih, kecaman masyarakat terhadap kekerasan yang terjadi seakan tidak berarti apa–apa.

 

Kata Kunci : Demokrasi, Militer, Myanmar, Sipil

 

 

Author Biographies

Fernando Eugenio Rugian, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Ilmu Politik

Burhan Niode Niode, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Ilmu Politik

Trilke Erita Tulung, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Ilmu Politik

References

Daftar Pustaka

Batubara, P.E.O. (2017). Peran dan Upaya Aung San Suu Kyi dalam Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar ( Studi : dari masa kwekuasaan Junta Militer 1988 hingga tahun 2012).(Skripsi, Universitas Sumatra Utara, 2017). Retrived : https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/17211/130906061.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Budiardjo, M . 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Clapp, P. (2015). Myanmar: Anatomy of a Political Transition. US Institute of Peace. http://www.jstor.org/stable/resrep12370

Dahl, R.A (1998), On Democrazy, USA, Yale University Press, hlm. 120. Dikutip : Kusnu Goesniadhie S . (2009). Keterikatan Janji Politik dalam Hukum Pencerminan Kodrat Manusiawi. Jurnal Konstitusi Pusat Studi Konstitusi, 1(1), , hal. 29-30.

Devi, K.. (2014) .Myanmar under the military rule 1962-1988. International Research Journal of Political Sciensce . 3 (10) ,pp 47

Gunawan, A. (2017). Kontrol Sipil atas Militer dan Kebijakan Pertahanan di Indonesia Pasca Orde Baru. Jurnal Politik. Vol, 2. No, 2.

Hnin Yi. (2014.0 The Political Role of the Military in Myanmar. School of Asia Pacific Studies. : Kyoto

Holliday, I. (2008). Voting and Violence in Myanmar: Nation Building for a Transition to Democracy. Asian Survey, 48(6), 1038–1058. https://doi.org/10.1525/as.2008.48.6.1038

Ita Mutiara, D. (2005). Pengalaman militer Burma : Sebuah Analisis Historis – Politis. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah ISTORIA. 1(2)

Kardi, K. (2014). Demokratisasi Relasi Sipil-Militer pada Era Reformasi di Indonesia. Masyarakat.: Jurnal Sosiologi , 19(2), Juli 2014: 231-256.

Kingsbury, D (2014). Political Transition in Myanmar: Prospects and Problems. Asian Politics & Policy, 6(3), 351–373. doi:10.1111/aspp.12115

Le Thu, H., & Pascoe, A. (Eds.). (2020). Indo-Pacific election pulse 2020: Taiwan, Singapore, New Zealand, Myanmar and the United States: Views from The Strategist. Australian Strategic Policy Institute. http://www.jstor.org/stable/resrep27716

Le Thu, H., & Pascoe, A. (Eds.). (2020). Indo-Pacific election pulse 2020: Taiwan, Singapore, New Zealand, Myanmar and the United States: Views from The Strategist. Australian Strategic Policy Institute. http://www.jstor.org/stable/resrep27716

Milya Sari, A. (2020). Penelitian kepustakaan (library research) dalam penelitian pendidikan IPA. Artikel Jurnal penelitian bidang IPA dan pendidikan IPA. 6(1)

Mirajiah, Risalatu. (2013). Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang mempengaruhi terjadinya demokratisasi di Myanmar, Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional. 9(2).

Ni‟matul Huda. (2010). Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

The Asian Network for Free Elections. (2021) .Under Democracy Under Attack ANFREL international Election Observation Mission Report. Bangkok: The Asian Network for Free Elections

UK Parliamentary. (2021). Myanmar: 2020 parliamentary election. London : UK Parliamentary

Vivekananda International Foundation. (2013). The role of Myanmar’s Military in Democratic Transition and Implications for India. New Delhi : Vivekananda International Foundation.

Artikel & Berita Online

. Myanmar: Partai Aung San Suu Kyi kembali menang dalam pemilu. (2020, November 13). https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54928325 diakses tgl 21/09/2021, 12:04

ANFREL. History of elections in Myanmar https://myanmar.anfrel.org/en/media-toolkit/history-of-elections-in-myanmar diakses tgl 21/09/2021, 12:04

BBC News Indonesia. 2021. “Aung San Suu Kyi dan kudeta Myanmar: Ikon demokrasi yang reputasinya jatuh akibat krisis Muslim Rohingya.†https://tirto.id/sejarah-membuktikan-militer-myanmar-memang-gatal-kudeta-f91X , diakses tgl, 21/09/2021, 19;59

Dunia Tempo. 2020. “Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahanâ€.https://dunia.tempo.co/read/1405068/kemenangan-partai-nld-aung-san-suu-kyi-cukup-untuk-membentuk-pemerintahan/full&view=ok diakses tgl 24/10/2021, 12:04

https://www.crisisgroup.org/asia/south-east-asia/myanmar/b170-deadly-stalemate-post-coup-myanmar diakses tgl 13/12/2021, 12:04

https://www.irrawaddy.com/news/burma/myanmar-junta-officially-annuls-nlds-2020-election-win.html diakses tgl 23/10/2021, 12:45

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/01/102544870/militer-myanmar-ambil-alih-kekuasaan-dan-kepung-yangon-umumkan-keadaan diakses tgl 14/12/2021, 12:04

https://www.republika.co.id/berita/internasional/global/15/11/08/nxh69s330-myanmar-gelar-pemilu-pertama-dalam-25-tahun-terakhir diakses tgl 21/09/2021, 13:04

https://www.tagar.id/kudeta-myanmar-tuduhan-pemilu-curang-ala-donald-trump diakses tgl 24/10/2021, 14:04

Iis.Fisipol.UGM.2021. “Military Coup 2021 and the Stalemate of Democratization Process in Myanmarâ€. https://iis.fisipol.ugm.ac.id/2021/02/03/military-coup-2021-and-the-stalemate-of-democratization-process-in-myanmar/ diakses tgl 12/12/2021, 12:04

Republik.co.id. 2021. “Myanmar dan Sejarah Panjang Junta Militernya.â€. https://www.republika.co.id/berita/qo5u4m284/myanmar-dan-sejarah-panjang-junta-militernya-part1 dikases tgl 21/09/2021, 13:05

Downloads

Published

2022-05-02

How to Cite

Rugian, F. E., Niode, B. N., & Tulung, T. E. (2022). Dinamika Kehidupan Demokrasi Di Myanmar (Suatu Studi Tentang Pengalihan Kekuasaan Oleh Militer Di Tahun 2021). Jurnal Pemerintahan Dan Politik, 7(2). https://doi.org/10.36982/jpg.v7i2.2105

Issue

Section

Articles