Perubahan Budaya Bermukim Masyarakat Riparian Sungai Musi Palembang, Tinjauan Proses dan Produk

Authors

  • Bambang Wicaksono Universitas Indo Global Mandiri

DOI:

https://doi.org/10.36982/jtg.v7i2.547

Abstract

Abstract

One embodiment of the ethnic culture is the life of the river side, in which there are constituent building elements and local wisdom. Settlements can be categorized as vernacular architectural works in the sense that they are designed, built and used. The water space that was previously so vast, now began to narrow down with the presence of land space. The river experienced a narrowing and even hoarding in several places, which caused a decline in the function of the river for its people. Stage houses or rafts that used to respond to the river now turn to non stage (characterized by land houses). This has the potential to cause loss of local potential and local architectural identity. This study aims to determine the cultural changes living in the riparian community of the Musi Palembang river. In achieving this goal, a study was conducted to identify the architectural footprint, explore activities and ideas of the riparian community of Sumgai Musi. Data collection was carried out through field observations, in-depth interviews, and literature studies. Analysis was carried out qualitatively on variables, process characteristics and products from identification of riverbank settlements. The results with based on the process and product, showed that most of the riverside houses experienced physical changes in the building, both from the function and building materials. Then with the decline of the existence of the river, the community made a new road network and more land land. The study concluded that the cultural change living on the banks of the river was caused by the loss of identity of the riparian settlement of the Musi river.

Keywords : Change, Settlement, Riparian, River, Vernacular

 

Abstrak

Salah satu perwujudan dari budaya suku bangsa adalah kehidupan bermukim tepi sungai, yang di dalamnya terdapat elemen bangunan penyusunnya serta kearifan. Permukiman dapat dikategorikan sebagai karya arsitektur vernakular yang dalam pengertian didesain, di bangun dan digunakan. Ruang air yang sebelumnya demikian luas, sekarang mulai dipersempit dengan kehadiran ruang daratan. Sungai mengalami penyempitan bahkan penimbunan di beberapa tempat, yang menyebabkan penurunan fungsi sungai bagi masyarakatnya. Rumah-rumah panggung atau rakit yang dahulunya merespon sungai sekarang beralih ke non panggung yang bercirikan rumah darat. Hal ini berpotensi menyebabkan hilangnya potensi lokal dan identitas arsitektur lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan budaya bermukim masyarakat riparian sungai Musi Palembang. Dalam mencapai tujuan tersebut, dilakukan studi untuk mengidentifikasi jejak arsitektur, mengekplorasi aktivitas dan gagasan masyarakat riparian sungai Musi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Analisis dilakukan secara kualitatif terhadap variabel, karakteristik proses dan produk dari identifikasi permukiman tepi sungai. Berdasarkan hasil tinjauan proses dan produk, menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tepian sungai mengalami perubahan fisik bangunan, baik dari fungsi maupun material bangunan. Kemudian dengan menurunnya eksistensi sungai membuat masyarakat membuat jaringan jalan baru dan lebih bepola darat. Studi menyimpulkan bahwa perubahan budaya bermukim tepian sungai disebabkan oleh hilangnya identitas permukiman riparian sungai Musi. 

Kata kunci: Perubahan, Permukiman, Proses-Produk, Riparian, Sungai, Vernakular 

Author Biography

Bambang Wicaksono, Universitas Indo Global Mandiri

Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

References

Creswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc.

Creswell, J.W. 2012. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approches. California: Sage Publications, Inc.

Hamidah, N., Rijanta, R., Setiawan, B., & Marfai, M. A. 2014. Kajian Transportasi Sungai Untuk Menghidupkan Kawasan Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya. TATALOKA, 16(1), 1-17.

Khaliesh, H., Widiastuti, I., & Budi, B. S. 2012 Karakteristik Permukiman Tepian Sungai Kampung Beting Di Pontianak. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2012

Kusdiwanggo, Susilo et al. 2016, General Application Data DIPI research, unpublished.

Mentayani, Ira, 2001. Karakteristik Permukiman Tradisional Tepi Sungai Martapura, Kal-Sel. Tesis. Unhas. Tidak dipublikasikan.

Mentayani, Ira, 2005. Tipomorfologi Rumah di Atas Air di Kota Banjarmasin. Hibah Dosen Muda. Dikti.

Mentayani, Ira, 2015. Transformasi Adaptif Permukiman Tepi Sungai di Kota Banjarmasin, Disertasi 2015, Universitas Gadjah Mada.

Mentayani, et al. 2009. Aspek-Aspek Tipomorfologi Permukiman Tepi Sungai Kasus: Permukiman Tepian Sungai di Kota Banjarmasin

Mentayani, Ira, 2016. Identitas dan Eksistensi permukiman tepi sungai di Banjarmasin, Seminar Nasional 2016, Universitas Lambung Mangkurat.

Torang Ririsintari., Murtini, Titien Woro, & Setyowati Erni 2016. Perubahan Bentuk Rumah Tinggal Vernakular Di Tepian Sungai Di Kampung Pahandut, Kota Palangka Raya. International Journal of Conservation (IJC) 2016. Universitas Diponegoro.

Downloads

Published

2019-01-08

How to Cite

Wicaksono, B. (2019). Perubahan Budaya Bermukim Masyarakat Riparian Sungai Musi Palembang, Tinjauan Proses dan Produk. Jurnal Tekno Global, 7(2). https://doi.org/10.36982/jtg.v7i2.547

Issue

Section

Articles