Penyajian Musik Antar-antaran Pada Acara Pernikahan Di Desa Penanggoan Duren Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir
DOI:
https://doi.org/10.36982/jsdb.v6i2.1717Abstract
Penelitian ini merumuskan masalah bagaimana bentuk penyajian musik dalam antar-antaran pada acara pernikahan di desa Penanggoan Duren Kecamatan Tulung Selapan kabupaten Ogan Komering Ilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyajian musik dalam antar-antaran pada acara pernikahan yang berada pada desa Penanggoan Duren. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa antar-antaran ini hanya dilakukan pada saat mempelai laki-laki dan perempuan berasal dari desa yang sama hal ini dikarenakan jauh nya jalan tempuh dalam proses berjalan kaki, dan antar-antaran ini hanya menggunakan alat musik kenong dan rebana srebagai media mengiring antar-antaran. Pola tabuhan dalam kenong terdapat 1 pola yang biasanya dimainkan, selanjutnya rebana memiliki pola tabuhan yaitu tabuhan 1, 2 , 3, dan 4. Kesenian musik antar-antaran yang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kalangan masyarakat desa penanggoan duren kecamatan tulung selapan kabupaten ogan komering ilir sebagai khusus media pengiring dan penghibur yang selalu digunakan dalam antar-antaran pada acara pernikahan. Antar-antaran merupakan suatu kesenian tradisi yang ada di desa Penanggoan Duren, ialah proses berjalan kaki yang dilakukan oleh pihak mempelai laki-laki menuju rumah mempelai perempuan dengan membawa seserahan yang akan diberikan kepada pengantin perempuan tanpa adanya perjanjian sepihak. Berupa bahan pangan seperti beras, ayam, bumbu dapur, pohon pinang, pisang dan masih banyak lagi.
References
A., H. R. (2010). Mengenal Alat Musik Tradisional. Bogor: Quandra.
Ardiansyah.(2020). Pelestarian Situs Megalitik Sebagai Objek Wisata Terpadu Di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatanhistorical Studies Journal 112
Darmawan, R. (2013). Peran Battra Dalam Penunukanngobatan Tradisional Pada Komunitas Dayak Agabag Di Kecamatan Lumbis Kabupaten. E-Jurnal Sosiatri-Sosiologi .
Ermitati. (2014). Pengungkapan Budaya Suku Anak Dalam Melalui Kosakata Bahasa Kubu. Kandai , 154.
Fitri, M. (2015). Bentuk Penyajian Tari Inen Mayak Pukes Pada Masyarakat Aceh Tengah . E- Jurnal Seni Tari Fbs Unimed , 6.
Fitria, R. (2012). Proses Pembelajaran Dalam Setting Inklusi Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 1, 4.
Gora, R. (2019). Riset Kualitatif Public Relation. Surabaya: Cv Jaka Publishing Surabaya.
Hardianas, D. (2017). Sejarah Kebudayaan Lokal Pada Candi Borobudur Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Palembang: Universitas Pgri Palembang.
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
Juarsih, D. D. (2014). Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik. Jakarta: Rineka Cipta.
Khoiri. (2017). Tahap-Tahap Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Balai Pustaka.
Mamik. (2015). Metodologi Kualitatif .Sidoharjo: Zifatama
Maryaeni. (2012). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Pt Bumi Aksara.
Matnasa. (23 Februari 2021). Wawancara.
Mekarisce, A. A. (2020). Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pada Penelitian Kualitatif Di Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Mayarakat, 12, 4.
Kabupaten Polewi Mandar. Jurnal Naharawinurdien , 5.
Nurdin, M. &. (2013). Kehidupan Keagamaan Suku Anak Dalam Didusun Senami Iii Desa Jebak Kabupaten Batang Hari Jambi. Kontekstualita , 152-153.
Nurul Vitria, Ahmad Syai, Aida Fitri. (2017). Fungsi Dan Bentuk Alat Penyajian Alat Musik Canang Dalam Prosesi Adat Perkawinan
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.