Koreografi “PETI = MATI”: Otokritik Fenomena Sosial Dompeng di Sarolangun, Jambi

Authors

  • Redho Syaputra Program Pascasarjana, Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang
  • Rasmida Rasmida Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang
  • Martion Martion Institut Seni Indonesia Padangpanjang

DOI:

https://doi.org/10.36982/jsdb.v4i1.1751

Abstract

 

Koroegrafi berjudul â€PETI=Mati†adalah hasil interpretasi dan daya imajinasi pengkarya dalam menuangkan ide ke dalam bentuk karya tetang aktivitas PETI atau Dompeng. PETI atau Dompeng adalah usaha pertambangan yang dilakukan perorangan, sekelompok orang atau perusahaan berbadan hukum yang dalam operasinya tidak memiliki izin dari instansi pemerintah yang sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Penambang didukung oleh pemodal besar yang menggunakan alat-alat berat untuk mengeruk pasir dan tanah sungai sehinggga cepat menimbulkan kerusakan di sepanjang daerah aliran sungai. Untuk memurnikan emas penambang menggunakan air raksa, lalu membuang limbahnya langsung ke Sungai. Pembuangan racun merkuri sudah sangat parah dikawasan hulu Batang Tembesi ini. Koreografi disusun berdasarkan tipe abstrak didukung oleh setting dan musik untuk menyampaikan pesan dan kesan dari karya tari tersebut. Pijakan gerak dalam koreografi berangkat dari bentuk-bentuk dari gerak murni yaitu aktifitas para penambang emas. Untuk menyampaikan isi koreografi akan diperkuat oleh tujuh orang penari yang terdiri dari  enam orang penari laki-laki dan satu orang penari perempuan.  Dengan tema kehidupan, yang ingin menyampaikan pesan dan kesan kepada penonton tentang penting nya menjaga Sumber Daya Alam dan pelestarian Lingkungan. Konsep karya ini merupakan hasil pengamatan pengkarya terutama yang terjadi dalam kehidupan pribadinya dimana pengkarya pengkarya yang lahir dan di bersarkan di Sarolangun merasakan langsung dampak nya. Untuk memvisualisaikan ide garapan ke dalam karya tari.

References

Fardiaz, S.1992. Polusi Air Dan Udara. Yograyakrta : Konisius

Hadi, Y. Sumandiyo. 2006. Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta : Pustaka.

Hawkins, Alma. 2003. Bergerak Menurut Kata Hati, diterjemahkan oleh I Wayan Dibia, Jakarta : Masyarakat Seni Indonesia.

Hidajat, Robby. 2011. Koreografi & Kreativitas. Jakarta : Kendil Media Pustaka Seni indonesia.

Meri,La. 1986, Elemen-Elemen Dasar Komposisi Tari (Dance Compocition, The basic Element), Terjemahan Soedarsono.Yogyakarta : Lagalogo.

Moleong , Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Smith, Jacqueline. 1985. Dance Composition A Pratical Guide For Teachers, Terj. Ben Suharto. Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Yogyakarta : Ikalasti.

Soedarsono, 1992.Pengantar Apresiasi Seni, Jakarta : Balai Pustaka.

Sugiyono.2010. Memahami penelitian kualitatif. Bandung : CV alfabeta. Sumaryono.2006. Tari Tontonan. Jakarta : Pendidikan Seni Nusantara.

Downloads

Published

2021-10-12

Issue

Section

Articles