Kinerja Katalis Naoh dan KOH ditinjau dari Kualitas Produk Biodiesel yang dihasilkan dari Minyak Goreng Bekas
DOI:
https://doi.org/10.36982/jtg.v7i2.549Abstract
Abstract
The use of waste cooking oil as raw material for biodiesel is very advantageous in terms of health and also in terms of process. The process of transesterification reaction with an alkali catalyst with NaOH or KOH to produce quality products with excellent biodiesel. The research objective is to find out how to increase the influence of methanol concentration on the quality of biodiesel as determined by ASTM or EN. For all comparisons methanol concentration the result showed of acid number, viscosity and density tends to constant with increasing concentration of methanol, while the water content and methanol content increased slowly with increasing concentrations of methanol and this occurs for both types of catalyst used.
Keywords : waste cooking oil, quality of biodiesel, methanol consentration
Â
AbstrakÂ
Minyak goreng bekas (jelantah) merupakan minyak goreng yang telah mengalami oksidasi selama proses penggunaannya, sehingga tidak aman bagi kesehatan bila terus digunakan. Salah satu pemanfaatan minyak jelantah adalah untuk pembuatan biodiesel. Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati (lemak hewani) melalui proses transesterifikasi. Transesterifikasi adalah proses reaksi (trigliserida) yang terkandung dalam minyak direaksikan dengan metanol dan dibantu oleh katalis alkali, sehingga menghasilkan alky ester (biodiesel). Tujuan penelitian adalah menentukan kondisi optimum pada katalis NaOH dan KOH dalam mendapatkan produk biodiesel yang berkualitas pada suhu 60-650C yaitu pada katalis KOH dengan FFA 0,2048, water content 0,317, metanol content 0,317, angka asam 0,019635, densitas 0,85806, viskositas 4,5684, konversi 98,89%, dan yield 90%.
Kata kunci : Biodiesel, transesterifikasi, methanol dan water content, angka asam, viskositas, densitas, yieldReferences
Abdullah, Jaka Darma Jaya, Rodiansono. 2010. “Optimasi Jumlah Katalis KOH dan NaOH pada Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit Menggunakan Kopelarutâ€. Jurnal Penelitian Program Studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat KalSel.
Alamsyah, Andi Nur.2006. “Biodiesel Jarak Pagar ; Bahan Alternatif yang Ramah Lingkunganâ€. Penerbit AgroMedia Pustaka : Jakarta
Dewi, T.K dan Susila Arita. 2007. “PenuntunPraktikum OperasiTeknik Kimia IIâ€. Laboratorium Operasi Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia FT Unsri.
Fessenden, R. J. 1994. “Kimia Organikâ€. Edisi ketiga. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Freedman, B., Pryde E. H., Mounts T.L. 1984. “Variable affecting The Yields of FattyEsters From Transesterified vegetable oilsâ€. J.Am. Oil Chem. Soc. 61 ;1373,1638-1643.
Hambali, Erliza , dkk. 2008. “Teknologi Bioenergiâ€.Penerbit Penebar Swadaya : Jakarta.
Hasudungan,Desmon dan Jagar Justinus. 2011. “Pengaruh Persen Volume Metanol Terhadap persen Konversi,Persen Yield, dan Angka Asam yang Dihasilkan dari MInyak Sawit (CPO)â€. Laporan Penelitian Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Haryono,dkk. 2010. “Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Bekas Menjadi Biodieselâ€. Jurnal Penelitian Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Bandung. Hikmah, Maharani N., dan Zuliyana. “Pembuatan Metil Ester dari Minyak Jelantah dan Metanol dengan Proses Esterifikasi dan Tranesterifikasiâ€. Laporan Skripsi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Dipenegoro Semarang.
Ju, Yi Hsu and Shaik Ramjan Val. 2005. “RiceBran Oil As Potensial Resource For Biodiesel†A Review. J.Scientifc and Industrial Researchp. page : 64.
Ketaren. 1986. “Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Panganâ€. Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.
Mittelbach, M. dan Remschmidt, C. 2006. â€Biodiesel The Comprehensive Handbookâ€. Austria.
Mardiah, dkk. 2006. “Pengaruh Asam Lemak Terhadap Karakteristik dan Konversi Biodisel Pada Transesterifikasi Minyak Jelantahâ€. Diakses pada 30 Maret 2018 dari http://www.google.com.
Ozgul, S.Y. and Turkay, Seln.ra. 2003. FA Monoallq,â€lesters From Rice Bran Oil By In Situ Esterificatiottâ€. J. Am. Oil Chem. Soc. 80 ( I ) Page : 8 l-84.
Speight, James G. 2002. “Chemical and Process Design Handbookâ€.
McGraw-Hill, New York.
Ranaldi,Arman Arief. 2009. “Kajian Stabilitas Oksidasi Campuran Biodiesel Minyak Jelantah- Solar dan Kinerja Mesin Dieselâ€.Laporan Penelitian Jurusan Teknik Mesin Universitas Indonesia.
Zandi, A., Destianna M., dkk. 2007. “Intensifikasi proses produksi biodieselâ€. Karya Ilmiah Bidang Energi Institut Teknologi Bandung.
Yuli Setyo Indarto. 2006. “Mengenal Biodiselâ€. Diakses Pada 08 Mei 2018 dari http://www.indeni.org.