Kajian Semiotika Film “Ngenestâ€
DOI:
https://doi.org/10.36982/jsdb.v3i2.488Abstract
Abstract
In a film there is a meaning that is expressed is not straightforward. Widescreen movie entitled "Ngenest", has a duration of 1 hour 35 minutes and displays the main character of young men and women of different tribes. The film was first aired in December 2015. This study examines the relationship of camera laying (angle) in influencing the message conveyed by a film and how the background cinematic as visual rhetoric. The study was conducted qualitatively by analyzing semiotics film. Ngenest Film data is grouped into 4 structures, namely Visual Structure, Verbal Structure (Language, Character, Settings, Time), Narrative Structure and Audio Structure. Diachronic analyzed by using sign signifier (signer) and signified (marker). Ultimately, this study reveals the facts of the Ngenest films either express or implied, both positive and negative.
Keyword: Semiotics, Film, Cinematography
Â
Abstrak
Dalam sebuah film terkadang terdapat makna yang disajikan tidak lugas. Film layar lebar yang bertajuk “Ngenestâ€,memiliki berdurasi 1 jam 35 menit dan menampilkan tokoh utama seorang pemuda dan pemudi yang berbeda suku. Film ini pertama kali ditayangkan pada saat Desember 2015. Peneltian ini menelaah hubungan peletakan kamera (angle) dalam mempengaruhi pesan yang disampaikan oleh sebuah film dan bagaimana sinematografi digunakan sebagai retorika visual. Kajian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika film. Data Film Ngenestdikelompokan menjadi 4 struktur, yaitu Struktur Visual, Struktur Verbal ( Bahasa, Karakter, Setting, Waktu), Struktur Naratif dan Struktur Audio. Dianalisis secara diakronik dengan menggunakan pandangan signifier (penanda) dan signified (petanda). Pada akhirnya, penelitian ini mengungkapkan fakta-fakta dari film Ngenest baik yang tersurat maupun yang tersirat, baik berbobot positif maupun negatif.
Kata kunci: Semiotika, Film, Sinematografi
References
Ablan, Dan. 2003. [Digital] Cinematography & Directing. Inggris: New Riders Publishing.
Hall, Edward T. 1990. The Hidden Dimension. Amerika Serikat: Anchor Books Editions.
Morrisan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana.
Mustakim, Anwar Gani. 2013. “Representasi Perempuan Dalam Kanji (Analisis Semiotika Terhadap Buku Kanji Pictographix)â€. Tesis. Universitas Indonesia: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Peransi, D. A. 2005. Film/Media/Seni. Jakarta: FFTV-IKJ Press.
Sa’idin, Miftachus. 2013. “Penggunaan Visual Rhetoric Oleh Fotografer Dalam Proses Pembuatan Pesan Melaui Media Foto Landscapeâ€. Jurnal. Universitas Brawijaya Malang: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Thwaites, Tony dan Lloyd Davis dan Warwick Mules. 2009. Introducing Cultural And Media Studies:sebuah pendekatan semiotic. Yogyakarta: Jalasutra.
Williamson, Judith. 2010. Decoding Advertisements: Ideology and Meaning in Advertising. Inggris: Marion Boyars.
Rawung, Lidya Ivana.2013. ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM LASKAR PELANGI. Journal Acta Diurna. Volume 1 : No. 1.
Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2): 121-141.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.