Limpapeh Pada Baju Kuruang Basiba
DOI:
https://doi.org/10.36982/jsdb.v3i3.491Abstract
Abstract
Limpapeh or Attacus atlas is a large butterfly with a wingspan wide, which has a reddish brown color and decorated with a bit of white color. Limpapeh usialy found in houses, buildings, on trees, leaves and flowers that blooming. For the people of Minangkabau, limpapeh is the designation for Minangkabau women who have grown up and will be the responsible for maintaining the lineage of the future, based on the maternal lineage will become residents in the house. The form of limpapeh in the creation of this Artwork is such a motif that is found on kuruang basiba clothes, kuruang bsiba clothes is basically a women Minangkabau clothes, that has a characteristic on the side of the shirt called siba and kikik. The presence of limpapeh wings shape on the chest, arms and subordinate makes the clothes more interesting.
Keywords : Limpapeh, Clothes Kuruang Basiba
Â
Abstrak
Limpapeh atau attacus atlas merupakan kupu-kupu besar dengan bentangan sayap yang luas, yang memiliki warna coklat kemerahan dan dihiasi sedikit warna putih. Kebiasaan limpapeh hinggap pada rumah, bangunan, pepohonan, dedaunan dan bunga yang sedang bermekaran. Bagi masyarakat minangkabau limpapeh adalah sebutan untuk perempuan Minangkabau yang sudah beranjak dewasa yang bertanggung jawab menjaga garis keturunan berikutnya, berdasarkan garis keturunan ibu yang akan menjadi penghuni dalam rumah gadang. Bentuk limpapeh dalam penciptaan karya ini adalah sebagai motif dari baju kuruang basiba, baju kuruang basiba merupakan pakaian perempuan Minangkabau yang mempunyai ciri khas yaitu pada bagian samping baju terdapatnyasiba dan kikik. Bentuk sayap limpapeh yang terdapat pada bagian dada, lengan dan bawahan baju serta bentuk limpapeh yang berbentuk utuh yang berterbangan sehingga membuat baju kuruang basiba, ini lebih menarik
Kata kunci : Limpapeh, Baju Kuruang Basiba
References
Boestami, 1992, Kedudukan dan Peranan Wanita dalam Kebudayaan Suku Bangsa Minangkabau, Padang: C.U Trisufadli.
Esten, Mursal, 1993, Minangkabau Tradisi dan Perubahan, Padang: Angkasa Raya.
Feldman, Edmund Burke, 1967, Art As Image And Idea, Terjemahan SP. Gustami, 1991, Yogyakarta: FSRD ISI Yogyakarta.
Gustami, SP, 2007, Butir-Butir Mutiara Estetika Timur; Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia,Yogyakarta: Prasista.
Hakimy, Idrus, 1994, Pegangan Penghulu, Bundo Kanduang, dan Pidato Alua Pasambahan Adat di Minangkabau, Bandung: Remaja Rosdakarya
Ibrahim, Anwar, 1986, Pakaian Adat Tradisional Sumareta Barat, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kartika, Dharsono, Soni, 2004, Seni Rupa Modren, Bandung: Rekayasa Sains.
Marah, Risman, 1987, Ragam Hias Minangkabau, Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Misnah, 2013, Pakaian Adat Minangkabau di Payakumbuah Luak Limo Puluah, Payakumbuah:....
Musman, Asti, 2011, Batik Warisan Adiluhung Nusantara, Yogyakarta: G-Media.
Santoyo, Sadjiman Ebdi, 2010, Nirmana Elemen-Elemen Seni dan Desain, Jalasutra: Yogyakarta
Shadily, Hassan, 1983, Ensiklopedi Indonesia Bagian 4, Jakarta: Ichtiar Baru.
Susanto, Mikke, 2002, Diksi Rupa, Yogyakarta: Kanisius.
Suhersono, Hery, 2001, Desain Bordir;Motif Flora Dan Dekoratif, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Zuhelman, 2001, “Konsep Alam Takambang Jadi Guru Dalam Ragam Hias Minangkabauâ€, Tesis, Yogyakarta, Program Pascasarjana UGM Yogyakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.