Estetika Sulaman Indah Benang Emas Nagari Sungayang Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat
DOI:
https://doi.org/10.36982/jsdb.v3i2.487Abstract
Abstract
This study aims to discuss the aesthetic values contained in the beautiful embroidery gold thread NagariSungayang, Tanah Datar regency, West Sumatra. Beautiful embroidery of NagariSungayang gold threads are made from various motifs derived from plants and animals from the nature and environment of NagariSungayang and its surroundings. The types of motifs are bungosabatang, bungosetangkai, bungomerak, kaluakpakukucianglalaok, pucuakrabuang, bungotangah, bungosuduik, and limpappaeh. These motifs, modified by embroidering, use gold threads that consider aspects of beauty, thus giving rise to aesthetic values. The beautiful embroidery of the NagariSungayang gold thread is still done manually by the hands of local magicians, from the motive work to the fabric that will be embroidered to embroider gold threads. To make a beautiful embroidered gold thread takes ten to fifteen days. This study, using qualitative methods that emphasize the observation, involvement, interviews, and participant observer. The results showed that the beautiful thread embroidery has aesthetic and meaning NagariSungayang.
Keywords: Aesthetics, Beautiful Embroidered Gold Thread, Nagari Sungayang.
Â
Abstrak
Penelitian ini bertujuan membahas nilai-nilai estetis yang terdapat dalam sulaman indah benang emas Nagari Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Sulaman indah benang emas Nagari Sungayang dibuat dari bermacam motif yang berasal dari tumbuhan dan hewan dari alam dan lingkungan Nagari Sungayang dan sekitarnya. Jenis motif adalah bungosabatang, bungosetangkai, bungomerak, kaluakpaku kucianglalaok, ,pucuak rabuang, bungo tangah, bungo suduik, dan limpappaeh. Motif-motif itu, dimodifikasi dengan cara menyulam, menggunakan benang emas yang mempertimbangkan aspek keindahan, sehingga memunculkan nilai-nilai estetis. Sulaman indah benang emas Nagari Sungayang hingga sekarang masih dikerjakan secara manual oleh tangan-tangan pesulam setempat, mulai dari pengerjaan motif ke kain yang akan disulam hingga menyulam benang emas. Untuk membuat satu sulaman indah benang emas membutuhkan waktu sepuluh sampai lima belas hari. Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada pengamatan, keterlibatan, wawancara, dan partisipan observer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sulaman indah benang memiliki estetis dan makna Nagari Sungayang.
Kata kunci: Estetika, Sulaman Indah Benang Emas, Nagari Sungayang.
References
A.A. M. Djelantik. 2008. Estetika Sebuah Pengantar. Bali: MSPI.
A.J. Boesra. 2005. Teknik Dasar Menyulan Untuk Pemula. Jakarta: Kawan Pusataka.
Jumanta. 2004. Pola Bunga Untuk Sulam dan Bordir. Jakarta: Puspa Swara.
Mubarat, Husni. Aspek-Aspek Estetika Ukiran Kayu Khas Palembang pad Al-Quran Al-Akbar. Jurnal Ekspresi Seni ISI Padangpanjang Vol. 20 No. 2 Edisi November 2018
P. Spradley, James. 1977. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogyakarata.
Ricour, Paul.2014. Teori Interpretasi Membelah Makna dalam Anatomi Teks, IRCISOD: Yogyakarta.
Soemantri, Bambang V.M. 2005. Tusuk Sulam Dasar. Jakarta: Pustaka Utama.
Sugono, Dendy dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto. 2005. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarata: Kanisius.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.