Pengaruh Upah Terhadap Produktifitas dan Inflasi Pada Sektor Industri Manufaktur di Kota Palembang

Penulis

  • Royda Royda Universitas Tridinanti Palembang
  • Agung Anggoro Seto Universitas Tridinanti Palembang

DOI:

https://doi.org/10.36982/jiegmk.v9i1.443

Abstrak

Abstract

Wages are a central issue for developing countries like Indonesia. Wages are the rights of workers / laborers who are accepted and stated in the form of money as compensation from employers or employers to workers / laborers who are determined and paid according to work agreements, agreements or legislation, including allowances for workers / laborers and their families for work and or services that have or will be carried out. High wages can increase worker functions As employment increases, but on the other hand too high wages may also be one of the factors driving inflation. This study aims to analyze the effect of wages on productivity and inflation in the manufacturing industry sector in the city of Palembang. The data used in this research is labor industry wage data manufacturing, productivity data in the form of sectoral GDP of constant prices per number of workers and data Inflation Rate of Palembang City in 2012-2016. The data analysis model uses two stage ordinary leasts quare (OLS) The result shows that the significant value of inflation to productivity is 0.194 which means that wage does not have a significant effect on the productivity of industrial sector in Palembang City, while the value of wage significance to inflation in Palembang is 0.907. This means that wages have no significant effect on the inflation of industrial sector in Palembang City.

Keywords : Wages, Productivity, Inflation

Abstrak

Upah menjadi isu sentral bagi setiap negara terutama negara-negara berkembang seperti Indonesia. Upah yaitu hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan sesuai perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan abagi pekerja/buruh dan keluarganya atas pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.Upah yang tinggi dapat menjadi meningkatkan produktivitas pekerja karena pendapatan pekerja meningkat, namun disisi lain upah yang terlalu tinggi juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan inflasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh upah terhadap produktivitas dan inflasi sektor industri manufaktur di kota Palembang. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data upah tenaga kerja sektor manufaktur, data produktivitas berupa PDRB sektoral harga konstan per jumlah tenaga kerja dan data tingkat inflasi di kota Palembang tahun 2012-2016. Model analisis data yang digunakan yaitu two stage ordinary leasts quare (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikan inflasi terhadap produktivitas sebesar 0.194 yang artinya bahwa upah tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas sektor industri di kota Palembang. Sedangkan nilai signifikan upah terhadap inflasi di kota Palembang adalah  0.907. hal ini menunjukkan bahwa upah tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi sektor industri di kota Palembang.

Kata kunci: Upah, Produktivitas, Inflasi

Biografi Penulis

Royda Royda, Universitas Tridinanti Palembang

Program Studi Manajemen

Agung Anggoro Seto, Universitas Tridinanti Palembang

Program Studi Manajemen

Referensi

BPS. 2017. Sumatera Selatan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Palembang

Cadarajat, Yayat dkk. 2008. Apakah Kenaikan Upah Meningkatkan Inflasi ?. Working Paper Bank Indonesia No. WP/03/2008.

Herawati, Endah. 2016. Pengaruh Sistem Upah Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Royal Korindah Purbalingga. E-journal IAIN Purwokerto.

Hess, G. D. & Schweitzer, M. E. 2000. Does Wage inflation cause price Inflation?. Federal Reserve Bank of Cleveland, Policy Discussion Paper Number 10. http://www.shadowfed.org/wp-content/uploads/2010/03/hess_0999.pdf. Diakses tanggal 25 Januari 2016.

Mankiew, Gregory. 2012. Principles of Macroeconomics. South-Western Cengage Learning. USA.

Muchdarsyah, Sinungan. 2010. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sekretaris Negara. Jakarta

Safrida dkk. 2014. Dampak Peningkatan Upah Minimum Provinsi Terhadap Inflasi dan Pasar Kerja di Provinsi Aceh. Jurnal Agrisep. Vol. 15 No. 2. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/agrisep/article/view/2098/2049. Diakses 25 Januari 2016.

Sadono Sukirno. 2008. Mikroekonomi: Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Suharyadi dan Purwanto. 2009. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Salemba Empat. Jakarta.

Sulaeman, Ardika. 2014. Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukir Kabupaten Subang. Jurnal Trikonomika Volume 13 No.1 Juni 2014. www.jurnal.fe.unpas.ac.id/ojs/index.php/trikonomika/article/download/94/96+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses 25 Januari 2016.

Sumarlin dkk. 2010. Analisis Hubungan Tingkat Upah Tinggi Terhadap Produktivitas di Indonesia. Jurnal Mepa Ekonomi USU. http://jurnalmepaekonomi.blogspot.co.id/2010/05/analisis-hubungan-tingkat-upah-tinggi.html. Diakses 25 Januari 2016.

Diterbitkan

2018-08-08

Cara Mengutip

Royda, R., & Seto, A. A. (2018). Pengaruh Upah Terhadap Produktifitas dan Inflasi Pada Sektor Industri Manufaktur di Kota Palembang. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 9(1), 15–20. https://doi.org/10.36982/jiegmk.v9i1.443

Terbitan

Bagian

Articles