Pelatihan Pembuatan Mie Kangkung pada Remaja Putri di Kelurahan Fitu Kota Ternate Maluku Utara
DOI:
https://doi.org/10.36982/jam.v8i3.4617Keywords:
Mie Kangkung, Kelurahan Fitu, Pelatihan, Remaja PutriAbstract
Kangkung segar merupakan salah satu produk unggulan yang dihasilkan oleh Kelurahan Fitu, menjadikannya sebagai pusat produksi kangkung di Kecamatan Ternate Selatan. Namun, selama ini, hasil produksi kangkung tersebut hanya dipasarkan dalam bentuk segar, tanpa pengolahan lebih lanjut yang rentan mengalami kerusakan, terutama saat hasil panen melimpah. Oleh karena itu, pengolahan kangkung menjadi produk olahan lain sangat diperlukan untuk meningkatkan nilai jual dan mengurangi potensi kerugian. Untuk mendukung hal ini, transfer teknologi mengenai pengolahan kangkung menjadi produk turunan, seperti mie kangkung, dirasa penting dilakukan melalui pelatihan. Pelatihan tersebut diberikan kepada 20 remaja putri di Kelurahan Fitu, dengan materi meliputi pemilihan bahan utama dan tambahan, pengolahan kangkung, pembuatan adonan mie, pembentukan mie, pengukusan, serta cara penyajiannya. Setelah mengikuti pelatihan, para peserta menunjukkan minat yang tinggi untuk menerapkan keterampilan ini dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa peserta bahkan berminat untuk mengembangkan kegiatan ini menjadi sebuah usaha. Hal ini terungkap melalui diskusi yang berlangsung selama pelatihan. Mereka melihat bahwa kegiatan ini berpotensi untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Untuk memastikan keberlanjutan kegiatan dan pengembangan usaha, monitoring dan pendampingan akan terus dilakukan. Diharapkan dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan melalui pelatihan ini, remaja putri di Kelurahan Fitu, Kota Ternate, dapat memanfaatkan peluang usaha baru. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan, kreativitas, serta semangat kewirausahaan mereka.
Downloads
References
Astawan, M. (2008). Sehat dengan Hidangan Hewani. Penebar Swadaya.
BSN, [Badan Standarisasi Nasional]. (2000). Standar Nasional Indonesia Mie Instan No. 01-3551-2000.
Codex. (2002). Codex Stan 249-2006 : Codex Standart For Noodle. Codex.
Dewi, C. A., & Kurniasih, Y. (2018). Pemberdayaan Petani Jagung Melalui Pengembangan Usaha Diversifikasi Produk Olahan Jagung di Labuapi KAbupaten Lombok Barat. Lumbung Inovasi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 75–81.
Hidayati, N., Roswanti, P., Yusuf, F., & Hanafi, N. (2017). Penggunaan Nutrisi Anorganik terhadap Pertumbuhan Kangkung (Ipomoea reptans Poir) Hidroponik Sistem Wick. Jurnal Daun, 4(2), 75–81.
Juniawati. (2003). Optimasi Proses Pengolahan Mi Jagung Instan Berdasarkan Kajian Preferensi Konsumen. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Owen, G. (2001). Cereal Processing Technology Cambridge. Woodhead Publishing.
Plucknett, D. L., & Beemer, H. L. (1981). Vegetable Farming System in China. Vegetable Farming Systems in China. Westview Press and London: Frances Pinter (1981), pp. 38.
Rahman, M., & Parkplan, P. (2010). Distribution of arsenic in kangkong (Ipomoea reptans). Science Asia, 30(1), 255–259.
Rahmanita, N., Washinton, R., & Ranelis, R. (2020). Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga dan Remaja Putri Melalui Pelatihan Batik Tulis di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKNM) Al-FATH. Jurnal Abdimas Mandiri, 4(1), 55–60. https://doi.org/10.36982/jam.v4i1.1046
Rukmana, R. (1994). Bertanam Kangkung. Penerbit Kanisius.
Widodo, A. (2019). Manfaat dan Potensi Kangkung dalam Kesehatan. Pustaka Nusantara.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Erna Rusliana Muhamad Saleh, Syamsul Bahri, Abu Rahmat Ibrahim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.