FAKTOR PEMBENTUK KETAHANAN BERBASIS KOMUNITAS PADA KOTA KAMPUNG RAWAN BENCANA Studi Kasus : Kampung Jogoyudan Kota Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.36982/jtg.v5i1.226Abstract
Kali Code adalah kali yang berada di tengah Kota Yogyakarta. Lokasinya yang strategis membuat bantaran kalinya pun menarik untuk dijadikan tempat tinggal. Dengan lokasinya yang berada di tengah Kota Yogyakarta terlebih di bantaran kali, permukiman di tepian Kali Code memiliki risiko bencana. Selain itu, menurut PP No. 38 tahun 2011, rumah-rumah lapis pertama dari Kali Code sudah masuk ke area yang seharusnya menjadi sempadan sungai.
Lahar hujan tahun 2010 adalah bencana besar yang menimpa permukiman bantaran Kali Code. Walaupun begitu, setelah bertahun-tahun lahar hujan terjadi, warga tetap bertahan tinggal di permukiman yang berisiko tersebut. Kampung Jogoyudan termasuk ke area terdampak lahar hujan 2010 yang paling parah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terbentuknya ketahanan warga RW 11 Kampung Jogoyudan pasca bencana lahar hujan dan bagaimana teori lokal ketahanan bagi warga RW 11 Kampung Jogoyudan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Data diambil dengan wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh kunci dan warga RW 11 Kampung Jogoyudan. Data diambil pada tahun 2014 yang terhitung empat tahun sejak terjadinya bencana lahar hujan. Data kemudian diinduksi dan menghasilkan pembahasan mengenai teori lokal ketahanan di RW 11 Kampung Jogoyudan Kota Yogyakarta.
Berdasarkan analisis terhadap data, RW 11 Kampung Jogoyudan telah melalui masa sulit pasca bencana lahar hujan dan telah masuk dalam fase ketahanan. Kemudian, berdasarkan analisis lebih lanjut, didapatkan sebuah teori lokal bahwa ketahanan warga RW 11 Kampung Jogoyudan berasal dari proses yang merupakan gabungan dari keterpaksaan, tercipta keguyuban yang semakin baik, bantuan pihak eksternal yang mendukung, keterbiasan menghadapi bencana dan dilengkapi dengan konsep ketawakalan yang dimiliki warga. Teori lokal tersebut menunjukkan unsur manusia sebagai pemeran utama pembentuk ketahanan. Teori lokal ini berlaku secara terbatas dan hanya akan terbentuk dengan kondisi masyarakat yang serupa dengan RW 11 Kampung Jogoyudan Kota Yogyakarta.Â
Kata Kunci : Ketahanan, permukiman bantaran kali, Kali Code, lahar hujan tahun 2010, Kota Yogyakarta
References
Afrizal, Zahmi. 2010. Arahan Penataan Kawasan Bantaran Kali yang Antisipatif terhadap Bencana Banjir: Studi Kasus Bantaran Kali Code, Kawasan Cokrodirjan, Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta. Tesis S2 Teknik Arsitektur DKB Universitas Gadjah Mada
Anh, Tran Tuan, dkk. 2014. Community Consultation for Climate Resilient Housing: A Comparative Case Study in Vietnam. International Journal of Disaster Reduction 10: 201-211
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta .2013. Laporan Antara Grand Design Kali Code. Yogyakarta : Bappeda
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta .2013. Laporan Akhir Grand Design Kali Code. Yogyakarta : Bappeda
Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. 2010. Yogyakarta dalam Angka tahun 2010. Yogyakarta : BPS
Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. 2012. Yogyakarta dalam Angka tahun 2012. Yogyakarta : BPS
BPPTKG. 2014. Peta Risiko Bahaya Awan Panas dan Lahar Gunung Merapi Desa Cokrodiningratan, Terban, Gowongan, Kotabaru. Diakses di http://merapi.bgl.esdm.go.id
Campanella, Thomas J. 2006. Urban Resilence and The Recovery of New Orleans. Jpurnal of the American Association Vol 72/2 Spring 2006. Chicago
Carr, Stephen dan Kevin Lynch. 1968. Where Learning Happens. Dalam Humanscape : Environments for People oleh Stephen Kaplan dan Rachel Kaplan 1978. Halaman 439-442. USA: Duxburry Press
Chelleri, Lorenzo. 2012. From The Resilient City to Urban Resilience. A Review Essay on Understanding and Integrating The Resilience Perspective for Urban Systems. Documents d’Analisi Geografica vol. 58/2 2012. Barcelona
Cresswell. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches. USA: Sage Publications
Ded. 2010. Banjir Lahar Ancam Yogyakarta hingga April. Koran SI(okezone.com). 7 Desember 2010
Edwards, Warren. 2011. Building the Foundations of Resilient Communities, A Resilient nation is anchored by resilient communities. Public Management Magazine by ICMA Publication Edisi September 2011
Halle, Louis J. 1971. International Behavior and The Prospects of Human Survival. Dalam Humanscape : Environments for People oleh Stephen Kaplan dan Rachel Kaplan 1978. Halaman 370-373. USA: Duxburry Press
Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, melalui http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php
Kaplan, Stephen dan Rachel Kaplan. 1978. Humanscape : Environments for People. USA: Duxburry Press
Kidokoro, Tetsuo. 2008. Community-based Approach for Improving Vulnerable Urban Space. Dalam Kidokoro, Tetsuo. Vurnerable Cities : Realities, Innovations and Strategies, Jepang : Springer
Kompas daring. 2010. Warga Code Siapkan Masjid untuk Posko Pengungsian. 29 November 2010. Dari link: http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/11/29/2039187620X310.jpg
Lembaga Kerjasama Fakultas Teknik, Pamerti Code, IOM, European Commission. 2011. Peta Risiko Kali Code. Yogyakarta
Moustakas, Clark. 1994. Phenomenological Research Methods. USA : Sage Publications
Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana(Barkornas PB).2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia Edisi II. Jakarta : Direktorat Mitigasi Lakhar BAKORNAS PB
Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Prabowo, Wawan H. 2010. 500 Keluarga di Code Akan Direlokasi. Liputan khusus Kompas online. 6 Desember 2010. Dari link http://lipsus.kompas.com/merapimeletus/read/2010/12/06/16562696/500.Keluarga.di.Code.Akan.Direlokasi. Diakses tahun 2016
Setiawan. Bakti. 2010. Kampung Kota dan Kota Kampung : Tantangan Perencanaan Kota di Indonesia. Dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Ilmu Perencanaan Kota Universitas Gadjah Mada. Diucapkan di depan Rapat Terbuka Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada, tanggal 28 Oktober 2010 di Yogyakarta
Setiawan, Dwi. 2012. Prinsip dan Komponen Daya Lenting(Resilience). Artikel pada halaman internet Yayasan Terumbu Karang Indonesia melalui link http://www.terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=177%3Aprinsip-a-komponen-daya-lenting-resilience&catid=53%3Asains&Itemid=52&lang=id, diakses Juli 2016. Jakarta
Sihombing. 2004. The Transformation of Kampung Kota:Symbiosis between Kampung and Kota, A Case Study from Jakarta. Jakarta : Universitas Indonesia
Sriyono. Booklet Kartu Keluarga RW 11 Kampung Jogoyudan dalam Inventaris RW 11 Kampung Jogoyudan
Sudaryono. Fenomenologi Sebagai Epistemologi Baru dalam Perencanaan Kota dan Permukiman. Dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Diucapkan di depan Rapat Terbuka Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada, tanggal 14 Maret 2012 di Yogyakarta
The United Nations Office for Disaster Risk Reduction. 2009. UNISDR Terminology on Disater Risk Reduction. Geneva : UNISDR
U.S. Geological Survey. Definition of lahar. Diakses melalui https://volcanoes.usgs.gov/vhp/lahars.html diakses Juni 2016
Vale, Lawrence J. dan Thomas J. Campanella. 2005. The Resilient city : How Modern Cities Recover From Disaster. New York : Oxford University Press
Washburn, Sherword L. 1972. Brain Evolution and Human Survival. Dalam Humanscape : Environments for People oleh Stephen Kaplan dan Rachel Kaplan 1978. Halaman 14-18. USA: Duxburry Press
Widjaja, Wisnu. 2014. Making Cities Resilient(Mewujudkan Kota yang Tangguh, Mendorong Kota Berketahanan Bencana dan Iklim. Presentasi dalam Kampanye Global Pengurangan Risiko Bencana 2010-2015 bersama UNISDR. Jakarta
Yuanjaya Pandu. 2015. Modal Sosial dalam Gerakan Lingkungan: Studi Kasus di Kampung Gambiran dan Gondolayu Lor Kota Yogyakarta. Tesis S2 Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada