Pengaruh Penambahan Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Tambah Pada Kuat Tekan Batako
DOI:
https://doi.org/10.36982/jtg.v11i2.3050Abstract
ABSTRACT
At this time the use of bricks as a wall building material has begun to be widely used, this is because the manufacturing process is more efficient compared to making red bricks. Therefore, in this study, coconut shell waste will be used as additional material to test the compressive strength of bricks and determine the best percentage of coconut shell waste added in the brick mixture. The purpose of this study was to determine the effect of adding coconut shell waste on the strength of brick determination and to determine the best percentage of brick mixture with added shell waste. The research method used is an experimental method. The test results show that bricks with 3% and 4% coconut shell added materials are very influential on the compressive strength of bricks can provide a change of 6%. However, the addition of too many added materials causes a decrease in the compressive strength value of the bricks, because the added materials do not react with the brick mixture. The best percentage occurs in the addition of coconut shell fragments by 3% by producing an average brick compressive strength value of 11.63 Mpa.
Keywords: Brick, Compressive Strength, Coconut Shell
ABSTRAK
Pada saat ini penggunaan batako sebagai bahan penyusun dinding sudah mulai banyak digunakan, hal ini karena proses pembuatannya yang lebih efisien dibandingkan dengan dengan pembuatan batu bata merah. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dipakai limbah tempurung kelapa yang akan digunakan sebagai bahan tambah pengujian kuat tekan batako dan menentukan persentase terbaik dari limbah tempurung kelapa yang ditambahkan dalam campuran batako. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah tempurung kelapa terhadap kuat tekab batako dan untuk mengetahui persentase terbaik campuran batako dengan bahan tambah limbah tempurung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Hasil pengujian menunjukan batako dengan bahan tambah tempurung kelapa 3% dan 4% sangat berpengaruh terhadap kuat tekan batako mampu memberikan perubahan sebesar 6%. Akan tetapi dengan penambahan bahan tambah terlalu banyak menyebabkan penurunan terhadap nilai kuat tekan batako, dikarenakan bahan tambah tidak bereaksi dengan campuran batako. Untuk persentase terbaik terjadi pada penambahan pecahan tempurung kelapa sebesar 3% dengan menghasilkan nilai kuat tekan batako rata-rata sebesar 11,63 Mpa.
Kata kunci: Batako, Kuat Tekan Batako, Tempurung Kelapa.