PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) BAHASA INDONESIA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
DOI:
https://doi.org/10.36982/jge.v3i1.23Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hasil kebutuhan modul menurut Mahasiswa dan Dosen, (2) merancang modul berdasarkan analisis kebutuhan Mahasiswa dan Dosen, (3) menghasilkan modul yang praktis, dan (4) mengetahui efek potensial modul terhadap hasil belajar. Penelitian merupakan penelitian dan pengembangan (Research & Development). Validasi modul dilakukan melalui uji validasi ahli dan uji satu kelas. Validasi dilakukan dari segi materi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan. Data dalam uji tes untuk melihat keefektifan diperoleh melalui tes pengetahuan bahasa Indonesia dan tes unjuk kerja (menulis esai dan berbicara untuk presentasi). Hasil tes pengetahuan bahasa Indonesia mengalami peningkatan rata-rata dari 66,38 menjadi 81,19 (selisih 14,81). Pada tes menulis esai menunjukkan rata-rata 67,54 menjadi 78,41 (selisih 10,87), sedangkan pada tes berbicara untuk presentasi dari rata-rata 67,11 menjadi 81,3 (selisih 14,19). Dengan demikian, modul hasil pengembangan ini memberikan efek potensial dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Referensi
Agustina, A. (2013). Pengembangan modul keterampilan menulis I Program Studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas baturaja. Palembang : Unsri.
Depdiknas. (2008). Panduan pengembangan bahan ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas.
Dikti.(2006). Rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Gur, W. (2009). Bahasa indonesia, siapa yang seharusnya belajar?. http://www.bahasakita.com/articles/bahasa-indonesia-siapa-yang-seharusnya-belajar/ . Diakses tanggal 6 April 2013.
Ipriansyah. (2011). Pengembangan modul membaca cerita pendek kelas X SMA negeri 1 jarai. Palembang: Unsri.
Kementerian Pendidikan Nasional RI. (2000). Pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar Mahasiswa. Jakarta : Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Depatemen Pendidikan Nasional.
Lestari, I. (2013). Pengembangan bahan ajar berbasis kompetensi. Padang: Akademia.
Nurhayati. (2012). Silabus: Teori dan Aplikasi Pengembangannya. Yogyakarta: Leutika Prio.
Prastowo, A. (2010). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Pers.
Purwanto. (2007). Pengembangan modul. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM).
Rahayu, M. (2007). Bahasa indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Setiawan, D. (2007). Pengembangan bahan ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Setiawan, I. (2009). Pengembangan modul pembelajaran mata kuliah umum bahasa indonesia pada fakultas hukum Universitas wisnuwardhana Malang. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sugono, D. (2009). Sumber: Suara Pembaharuan, Kamis 28 Mei 2009. Dalam http://www.bahasakita.com/news/perguruan-tinggi-jangan-kerdilkan-bahasa-indonesia/ . Diakses tanggal 6 April 2013.
Tomlinson, B. (Ed). (1998). Materials development in language teaching. Cambridge: Cambridge University Press.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Global Expert: Jurnal Bahasa dan Sastra is published by Universitas Indo Global Mandiri and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.