MOTIF PRIORITAS KEBIJAKAN PERTAHANAN ERA JOKOWI DALAM MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN NKRI TAHUN 2014 -2020
DOI:
https://doi.org/10.36982/jpg.v7i2.2103Abstract
AbstractÂ
The change in the direction of defense policy that took place during the Jokowi Government era has changed a little. As a decision, the priority motives of Jokowi's defense policy in the second period became the highlight. As the fourth civilian president, with a previous leader who could not be in full power made the biggest challenge in how to keep the NKRI defense from external threats. Therefore, the question arises as to what makes the decision-making background. This paper uses the theory of State Sovereignty (Jean Bodin), Security (Paul D. William) and Balance Of Power, whether there are internal indicators of military actors also in the decision. In addition, this article explains the priority motives of defense policy in the Jokowi era as an effort to protect the sovereignty of the homeland from the Chinese threat (South China Sea) in Indonesian waters, and other factors are discussed in this paper. The author concludes that the perspective of realism / military power is still a traditional force, with civilian supremacy over military power as an effort in dealing with external threats to Indonesian territorial security from external threats in the era of Jokowi's leadership.
Keywords: Jokowi’s Defense Policy Priorities, South China Sea Issues, Indonesian Military- Politics.
Â
Â
Abstrak
Â
Perubahan arah kebijakan pertahanan yang terjadi pada era Pemerintahan Jokowi sedikit banyak memiliki perubahan. Sebagai sebuah keputusan, motif prioritas kebijakan pertahanan Jokowi di periode ke II menjadi sorotan. Sebagai presiden sipil keempat, dengan pemimpin sebelumnya yang tidak dapat berkuasa penuh menjadikan tantangan terbesar dalam bagaimana menjaga pertahanan NKRI dari ancaman luar. Oleh karena itu, munculah pertanyaan apa yang menjadikan latar belakang pengambilan keputusan tersebut. Tulisan ini menggunakan teori Kedaulatan Negara (Jean Bodin), Security (Paul D. William) dan Balance Of Power, apakah ada indikator internal dari aktor militer juga dalam keputusan tersebut. Selain itu, tulisan ini menjelaskan motif prioritas kebijakan pertahanan di era Jokowi sebagai  upaya penjagaan kedaulatan NKRI dari ancaman Cina (Laut Cina Selatan) di perairan Indonesia, dan faktor-faktor lainnya dibahas pada makalah ini.. Metode penelitian ini  menggunakan  metode  penelitian kualitatif. Penulis menyimpulkan bahwa perspektif realisme/kekuatan militer masih  menjadi kekuatan tradisional, dengan supremasi sipil terhadap kekuatan militer sebagai upaya dalam penanganan ancaman luar pada keamanan territorial Indonesia dari ancaman luar di era Kepemimpinan Jokowi.
Kata Kunci: Prioritas Kebijakan Pertahanan Jokowi, Isu Laut Cina Selatan, Politik-Militer Indonesia
References
Daftar Pustaka
Agiesta, F. S. (2020, Januari 7). Sejarah
Sengketa Natuna dan Ambisi China
Menguasainya . Retrieved from
https://www.merdeka.com/peristiwa/se
jarah-sengketa-natuna-danambisi chinamenguasainya.html?page=5
Arsana, I. M. (2007). Batas Maritim AntarNegara: Sebuah Tinjauan Teknis dan
Yuridis. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
BBC Indonesia. (20113). Sengketa
Kepemilikan Laut China Selatan,â€.
Buzan, B. (1991). People,States and Fear,
Second Edition. London: Harvester
Wheatsheaf.
CFR. (2020, Desember 4). https://www.cfr.org.
Retrieved from Global Conflict Tracker;
Conflict Territorial Disputes South
China Sea: https://www.cfr.org/globalconflict tracker/conflict/territorialdisputes south-china-sea
CNN. (2019, Oktober 18). Relasi
Indonesia China di Era Jokowi: Mau
tapi Malu. Retrieved from
https://www.cnnindonesia.com:Jokowi
Kunjungi Natuna, Bertemu Nelayan dan
Tinjau Kapal Perang. Natuna. Connelly,
A. (2019). Hubungan Cina Merupakan
Dilema Bagi Jokowi diawal
Kepemimpinannya. Dahuri, R. (2000).
Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan
Lautan Secara Terpadu. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Fauzi, A., & Iswinarno, C. (2020, Maret 25).
https://www.suara.com/bisnis. Retrieved
from Ini Daftar 10 Kementerian yang
Dapat Jatah Anggaran Besar Pada APBN
:
https://www.suara.com/bisnis/2019/08
/16/195305/ini- daftar-10- kementerianyang-dapat-jatah anggaran-besar-padaapbn-2020
Fortuna, D. (2019). Indonesia-China Relations:
To be Handled with Care. ISEAS Yusof
Ishak Institude. Fravel M, T. (2016).
Maritime Awareness Project Analysis.
USA: Sasakawa USA. Haftendorn, H.
(1991). Boomerang Effect: The
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 7 No. 2 MEI 2022 ISSN PRINT : 2502-0900
ISSN ONLINE : 2502-2032
Convergence of National and Human
Security. Security Dialogue , 3- 17.
Ihsanuddin. (2020). Soal Natuna, Jokowi
Tekankan Tidak Ada Kompromi
Kedaulatan Teritorial. Jakarta:
KOMPASTV.
Kasanopha, A. N. (2020, Maret 13).
https://www.kompasiana.com. Retrieved
from "Balance of Power", atau-malahmembahayakan-dunia
Kembaren, L. (2020, Januari 06).
https://www.cnbcindonesia.com.
Retrieved from Seteru Natuna, Berapa
Besar Anggaran Militer RI dan China?:
https://www.cnbcindonesia.com/news/
-4-
/natuna memanas-anggaranmiliter-ri-sudah siap-tempur
Kompas. (2020). Soal Natuna, Jokowi Tekankan
Tidak Ada Kompromi Kedaulatan
Teritorial. Jakarta: Kompas TV.
Laksamana Samuel J. Locklear III. (2013). Kami
Tak Pernah Meninggalkan Asia-Pasifik.
Jakarta:
Koran Tempo. Likadja, F. E. (1988). Hukum
Laut dan Undang-Undang Perikanan.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Maggalatun,
A. S., & Yunus, N. R. ( 2013). Pokok-pokok
Teori Ilmu Negara; Aktualisasi dalam
Teori Negara Indonesia. Bandung : Fajar Media