Collaborative Governance Sebagai Alternatif Pemerintah Daerah dan Perseroan Dalam Mengatasi Permasalahan Sektor Pertambangan: Studi Program TJSL Tambang Galian C PT. AMS di Kabupaten Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.36982/jpg.v9i1.3665Keywords:
Collaborative Governance, TJSL, Local GovernanceAbstract
Mining activities always provide negative potential in environmental and social aspects. This can be identified in the emergence of community opposition to mining activities. To reduce this, mutually beneficial handling between the Company and the Community is needed, Thus, local governments have a role to create good and mutually beneficial relationships through Collaborative Governance policies. This study seeks to identify the concept of Collaborative Governance carried out in the implementation of the TJSL program at the C Quarry in Banyuwangi Regency through relations between local governments, mining companies, and civil society. Implementing a qualitative approach with the type of case study. Primary data contains observations, interviews, and documentation. Secondary data contains findings in journals, books, and other literature. The results of the study stated that Collaborative Governance in the mining sector carried out through the implementation of the TJSL program at the C Quarry in Banyuwangi Regency involved several stakeholders including the Ministry of Energy and Mineral Resources, the Banyuwangi Regional Government, the Environmental Agency, Mining Companies, and Community Leaders. The mining company actualizes the TJSL principle which is carried out by implementing several programs, namely by contributing material funds to each hamlet allocated to the realm of places of worship, besides that the company is also responsible for all damage that occurs as a result of the activities of highly loaded mining trucks to road infrastructure, as well as sirtu mining material products allocated to community needs as building materials, thus creating a mutually beneficial relationship.
References
Abdulsyani. (1994). Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara. Bumi Aksara.
Albert, M. (2019). Sustainable frugal innovation - The connection between frugal innovation and sustainability. Journal of Cleaner Production, 237.
Azmat, F., Lim, W. M., Moyeen, A., Voola, R., & Gupta, G. (2023). Convergence of business, innovation, and sustainability at the tipping point of the sustainable development goals. Journal of Business Research, 167(144170), 6–7. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2023.114170
Bela, H. S., & Utama, A. S. (2022). Model Collaborative Governance dalam Pembangunan Pariwisata Alam di Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Jurnal Pemerintahan Dan Politik, 7(4), 41–46. https://doi.org/10.36982/jpg.v7i4.2461
Bunga, M. (2020). Model Pembentukan Peraturan Daerah Yang Ideal Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Jurnal Hukum & Pembangunan, 49(4), 831. https://doi.org/10.21143/jhp.vol49.no4.2342
Fadlurrahman, F. F., Kurniasih, Y. K., & Winanta, R. A. (2022). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata di Desa Ngargogondo Kecamatan Borobudur. Jurnal Pemerintahan Dan Politik, 7(2), 29–35. https://doi.org/10.36982/jpg.v7i2.2104
Fauzi, A. (2019). Otonomi Daerah Dalam Kerangka Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Baik. Spektrum Hukum, 16(1), 133. https://doi.org/10.35973/sh.v16i1.1130
Fauzi, A. (2020). Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Penanaman Modal. DE LEGA LATA: Jurnal Ilmu Hukum, 5(2), 146–163. https://doi.org/10.30596/dll.v5i2.4369
Habibi, M. M. (2015). Analisis Pelaksanaan Desentralisasi Dalam Otonomi Daerah Kota/Kabupaten. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(2), 272. https://doi.org/10.1016/0014-4894(54)90048-X
Hartman, C., Hofman, P., Stafford, E. & B. (2002). Environmental Collaboration: Potential and Limits. 1st ed. Kluwer Academic Publishers.
Hidayatullah, M. A., Purnaweni, H., & Yuwono, T. (2023). Proses Collaborative Governance dalam Penanganan Banjir di Kota Semarang. Jurnal Pemerintahan Dan Politik, 8(4), 276–285. https://doi.org/10.36982/jpg.v8i4.3472
Hidayat, R., Yahya, A., & Ernis, Y. (2020). Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Terhadap Masyarakat Sekitar. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 20(4), 531. https://doi.org/10.30641/dejure.2020.v20.531-544
Hossain, M., Park, S., & Shahid, S. (2023). Frugal innovation for sustainable rural development. Technological Forecasting and Social Change, 193(May), 19. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2023.122662
Karjoko, L., Santosa, J., & Rachmi Handayani, I. G. A. K. (2019). Disfungsi Peraturan Perundang-Undangan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 26(2), 305–325. https://doi.org/10.20885/iustum.vol26.iss2.art5
Linden, R. M. (2002). Working Across Boundaries: Making Collaboration Work In Government and nonprofit organizations. Josswy-Bass Published.
Montolalu, T. A. S. (2017). Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Pertambangan Bahan Galian C Menurut Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014. Lex Privatum, 5(9), 31. http://www.albayan.ae
Naiborhu, N. S. (2018). Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Pada Pt. Freeport Indonesia Sebagai Pt. Penanam Modal Dalam Rangka Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jurnal Hukum Mimbar Justitia, 4(1), 77. https://doi.org/10.35194/jhmj.v4i1.351
Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi, Pub. L. No. 9.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, Pub. L. No. 47, 1.
Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Bagi Kegiatan dan/atau Usaha di Kabupaten Banyuwangi.
Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Lembaran Negara Tahun 2014, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5597.
Rahajeng, M. S. & Manaf, A. (2015). Bentuk-Bentuk Kemitraan Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam Upaya Keberlanjutan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (Studi Kasus: Kabupaten Kendal dan Kota Pekalongan). Jurnal Pengembangan Kota, 3(2), 112–119. https://doi.org/10.14710/jpk.3.2.112-119
Said, A. L. (2018). Corporate Social Responsibility Dalam Perspektif Governance. Deepublish
Samsu. (2017). METODE PENELITIAN; Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development. In The Lancet (Vol. 160, Issue 4126). Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan (Pusaka). https://doi.org/10.1016/S0140-6736(01)42777-2
Suárez Roldan, C., Méndez Giraldo, G. A., & López Santana, E. (2023). Sustainable Development in Rural Territories within the Last Decade: A Review of the State of the Art. Heliyon, 9(7). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e17555
Sudrajat, N. (2013). Teori Dan Praktik Pertambangan Indonesia. Pustaka Yustisia.
Sufianto, D. (2020). Pasang Surut Otonomi Daerah Di Indonesia. Jurnal Academia Praja, 3(2), 271–288. https://doi.org/10.36859/jap.v3i2.185
Suhartono, S. (2013). Desentralisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat. DIH, Jurnal Ilmu Hukum, 9(18), 120.
Susila, M. P., & Prena, G. D. (2019). Pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden, Profitabilitas Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. JAK (Jurnal Akuntansi) Kajian Ilmiah Akuntansi, 6(1), 80-87.
Thorén, H., Soininen, N., & Kotamäki, N. (2021). Scientific models in legal judgements: The relationship between law and environmental science as problem-feeding. Environmental Science and Policy, 124(5), 483. https://doi.org/10.1016/j.envsci.2021.07.018
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Lembaran negara Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Lembaran Negara Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4959.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Lembaran Negara Tahun 2014, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lembaran Negara Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5059.
Yaqin, Nurul, Hanya 12 Tambang di Banyuwangi yang Berizin, ESDM Jatim: Di Luar itu Kami Pastikan Ilegal-Suara Indonesia Banyuwangi, 2021 https://banyuwangi.suaraindonesia.co.id/, diakses pada tanggal 4 November 2023