Otonomi Daerah Khusus Aceh: Jembatan menuju Rekonsiliasi atau Sumber Ketegangan Baru
DOI:
https://doi.org/10.36982/jpg.v9i3.4459Keywords:
Special Autonomy, Reconciliation, Integration, Development, AcehAbstract
This article aims to explore whether Aceh's special autonomy has served more as a bridge to reconciliation or as a source of new tensions in the region. The article will examine various aspects of the implementation of special autonomy in Aceh, including the political, social and economic dynamics that accompanied it. The research uses a qualitative approach with a case study method. Through a comprehensive analysis, it is found that Aceh's special autonomy is a complex concept with various accompanying dynamics. On the one hand, special autonomy can serve as a bridge to reconciliation by providing space for the people of Aceh to express their identity and be involved in decision-making processes. However, on the other hand, special autonomy can also be a source of new tensions due to different interpretations of authority, conflicts of interest among local elites, and unresolved welfare issues. The challenges and dynamics of special autonomy in Aceh after the Helsinki MoU demonstrate the complexity of the situation faced by the province. While there are challenges in implementing special autonomy, there are also opportunities to strengthen democratic processes, economic empowerment, and socio-cultural integration in Aceh.
References
Abubakar, Al Yasa dan Yoesoef, Daud. (2021). Qanun Sebagai Pelaksanaan Otonomi Khusus Di Provinsi Nanggroe Aceh Darissalam. Jurnal Legislasi Indonesia. 1 (4).76.
Afrijal (2018). Pandangan Masyarakat Aceh Jaya Terhadap Rencana Pembentukan Provinsi Aceh Barat Selatan (ABAS). Jurnal Public Policy. 4 (1), 33-46. DOI: https://doi.org/10.35308/jpp.v4i1.239
Afrijal & Helmi. (2022). Pelaksanaan Otonomi Khusus di Bawah Kekuasaan Politik Lokal di Aceh. Jurnal Pemerintahan dan Politik. 7(4). Pp. 1-6. DOI: https://doi.org/10.36982/jpg.v7i4.2509
Akbar, Khairil.,dkk. (2021) Sistem Pengawasan Dana Otonomi Khusus Aceh dan Dampaknya terhadap Pemberantasan Korupsi. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 7 (1), 101-120. DOI: 10.32697/integritas.v7i1.719
Aklima. (2022). Menyoal Kualitas Caleg Perempuan Menjelang Pemiihan Umum Tahun 2024 di Aceh. Jurnal Pemerintahan dan Politik. 7 (4). Pp. 7-12. DOI: https://doi.org/10.36982/jpg.v7i4.2514
Amalia, Wilda.,Syafaah, Nayla (2024). Upaya Perlindungan Hak Asasi Manusia terhadap Pelanggaran Kebebasan Mendirikan Tempat Ibadah di Aceh berdasarkan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik. Policy Paper. Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Universitas Gadjah Mada. DOI:10.13140/RG.2.2.25380.49285
Aziz, Nyimas Latifah Letty dan Zuhro,R, Siti (2018). Politik Pengelolaan Dana Otonomi Khusus Dan Istimewa. Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Ekowati, Maria.(2020). Pemanfaatan Dana Otonomi Khusus Dalam Mendukung Kinerja Pemerintah Di Provinsi Aceh. Jurnal Media Birokrasi. 2 (1). 21–45.DOI:https://ejournal.ipdn.ac.id/JMB/article/view/2288/1107
Fatmasari, Eka Putri.,dkk. (2023). Otonomi Khusus Sebagai Bentuk Desentralisasi Politik Pada Daerah Rentan Konflik. Legacy : Jurnal Hukum dan Perundang-undangan. 3 (2). 181-198. https://ejournal.uinsatu.ac.id/index.php/legacy/article/download/8401/2345/
Hindari, Fitri (2022). Keberadaan Otonomi Khusus Daerah Istimewa Aceh Dalam Rangka Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Aceh. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari. 22 (2). 2024-2031. DOI 10.33087/jiubj.v22i3.2264
Haryanto, Wawan dan Syamsuddin (2021). Otonomi Khusus Dan Implikasi Yuridis Legislasi Hukum Nangroe Aceh Darussalam. Jurnal Islamic Family Law. 2 (3). 64
Jafar, Muhammad, AW. (2016). Asas Demokrasi Dan Partai Politik Lokal di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan. 2 (1). 60-82. DOI: https://doi.org/10.37058/jipp.v2i1.2291
Jati, Wasisto Raharjo (2012). Inkonsistensi Paradigma Otonomi Daerah Di Indonesia: Dilema Sentralisasi Atau Desentralisasi. Jurnal Konstitusi. 9 (4). 27. DOI: https://doi.org/10.31078/jk947
Januar, Eka dan Marziah, Ainol. (2019). Tantangan Pemerintah Aceh Dalam Mengimplementasi Undang-Undang Pemerintah aceh (UUPA). AL-IJTIMA`I-International Journal of Government and Social Science. 4 (2). 195-212. DOI: https://doi.org/10.22373/jai.v4i2.457
Mubarrak, Husni dan Kumala, Intan, Dewi. (2020). Diskriminasi Terhadap Agama Minoritas: Studi Kasus Di Banda Aceh. Seurune Jurnal Psikologi Unsyiah 3(2):42-60. DOI:10.24815/s-jpu.v3i2.17553
Nofriadi.,Afrijal & Nindiah, Isti. (2023). Dinamika Politik Identitas Etnis di Aceh (Studi Kasus Terhadap Kemenangan Irwandi-Nova Pada Pilkada 2017). Jurnal Pemerintahan dan Politik. 8 (1). 30-35. DOI: https://doi.org/10.36982/jpg.v8i1.2810
Rohmah, Elva, I. (2023). Otonomi Khusus Sebagai Bentuk Desentralisasi Politik Pada Daerah Rentan Konflik. Legacy: Jurnal Hukum Dan Perundang-Undangan, 3(2), 181-198. https://doi.org/10.21274/legacy.2023.3.2.181-198
Rudy, Badrudin. (2012). Ekonomika Otonomi Daerah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Sanur, L, Debora. (2020). Implementasi Kebijakan Otonomi Khusus di Aceh. Politica. 11 (1).65-83. doi: 10.22212/jp.v11i1.1580
Shah, Ritesh Shah and Cardozo, Mieke Lopes. (2014) Education and social change in post-conflict and post-disaster Aceh, Indonesia. International Journal of Educational Development. 38. 2-12, https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2014.06.005.
Suharyo. (2016). Otonomi Khusus Di Papua Dan Aceh Sebagai Perwujudan Implementasi Peranan Hukum Dalam Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional. 5 (3), 323-337. http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v5i3.148.
Simamora, Birman.,Asnawi, Eddy dan Andrizal (2021). Otonomi Khusus Terhadap Eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jurnal Analisis Hukum. 4 (2). 242-263. Retrieved from https://journal.undiknas.ac.id/index.php/JAH/article/view/3047
Setiawan, Hendy.,Choirunnisa.,Ningrum, Rahma P (2022). Tantangan Dua Dekade Otonomi Khusus Aceh dan Papua: Distorsi atau Peluang? Journal of Governance and Local Politics (JGLP). 4 (2). 125-135. DOI: https://doi.org/10.47650/jglp.v4i2.305
Shandi, K, F.,Izzurahman, T.,Dewi, Anisa, N,P.,Ridwan, M (2021). Pandangan Mahasiswa tentang Hak Asasi Manusia dalam Penerapan Hukum Qanun Jinayah di Aceh. De Cive: Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 1(4). 105 – 112. . https://doi.org/10.56393/decive.v1i4.290
Ulya, Zaki. (2014). Refleksi Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki Dalam Kaitan Makna Otonomi Khusus Di Aceh. Jurnal Konstitusi. 11 (2). 371-392.
Zainal, Suadi (2022). Keistimewaan Aceh dan Pembangunan Perdamaian dalam Tinjauan Sosio Historis. Jurnal Sosiologi USK: Media Pemikiran & Aplikasi. 16 (1). 87-104. DOI: 10.24815.jsu.v16i1.25706
Zahra, Imania, F. (2024). Implementasi Otomoni Khusus Pada Pemerintahan Aceh Dan Papua Dalam Perspektif Perbandingan. Journal of Administrative and Sosial Science (JASS). 5 (1). 54-67. DOI: https://doi.org/10.55606/jass.v5i1.803