Kiai Kharismatik dan Hegemoninya (Telaah Fenomena Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf)

Authors

  • Ferri Wicaksono Universitas AMIKOM, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.36982/jpg.v3i3.678

Abstract

Abstract 

This paper discusses the pattern of kiai hegemony as a charismatic leader. Kiai have a strategic position, are very respectable, and even have a big influence on the development of a community. The author examines the phenomenon of Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf as one of the charismatic kiai. Kiai is not a person who is experienced and has professional skills, but is socially proven to be able to spearhead the process of social change in society. The functionalist perspective presented by William F. Ogburn the author uses as an approach in interpreting the kiai's charismatic leadership. This perspective considers social change as something that can disrupt the balance of society. Kiai not only restricts the flow of culture, but the kiai seeks to spearhead change. The main finding in this paper is that compliance that is formed from a charismatic kiai is able to consciously obey his followers and without coercion. Kiai not only restricts the flow of culture, but the kiai tries to spearhead changes. On the other hand Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf tends to create restrictions on relations to a political party activity. In a functionalist perspective, change is integrated in culture. The culture of sholawatan that has grown very strong among the NU community, is another supporting aspect in the creation of charismatic permanence Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf as a Kiai. Charismatic leadership is raised on the emotional involvement of an individual in identifying the psychological individual of his followers in an effective way, which leads to cultural constancy adopted by certain community groups.

Keywords : kiai, leadership, charismatic, hegemony

Abstrak 

Tulisan ini membahas tentang pola hegemoni kiai sebagai pemimpin kharismatik. Kiai mempunyai kedudukan strategis, sangat terhormat, bahkanberpengaruh besar pada perkembangan suatu komunitas. Penulis melakukan telaah terhadap fenomena Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf sebagai salah seorang kiai kharismatik. Kiaibukanlah sosok yang berpengalaman dan memiliki kemampuan profesional, tetapi secara sosial terbukti mampu memelopori proses perubahan sosial dalam masyarakat. Perspektif fungsionalis yang disampaikan oleh William F. Ogburn penulis gunakan sebagai sebuah pendekatan dalam memaknai kepemimpinan kharismatik kiai.Perspektif ini menganggap perubahan sosial sebagai suatu hal yang dapat mengacaukan keseimbangan masyarakat.Kiai bukan hanya membatasi arus budaya yang masuk, namun kiai berupaya memelopori perubahan Temuan utama didalam tulisan ini adalah kepatuhan yang terbentuk dari kharismatik seorang kiai mampu menghegemoni pengikutnya dengan sadar dan tanpa suatu paksaan. Kiai bukan hanya membatasi arus budaya yang masuk, namun kiai berupaya memelopori perubahan. Disisi lain Habib Syech bin Abdul Qadir Assegafcenderung menciptakan pembatasan hubungan terhadap suatu aktivitas partai politik. Dalam perspektif fungsionalis perubahan terintegrasi dalam kebudayaan.Budaya sholawatan yang sudah tumbuh sangat kuat dikalangan masyarakat NU, menjadi aspek pendukung lain dalam penciptaan kelanggengan kharismatik Habib Syech bin Abdul Qadir Assegafsebagai seorang Kiai. Kepemimpinan kharismatik dimunculkan atas keterlibatan emosional seseorang individu dalam mengidentifikasi psikologis individu pengikutnya dengan cara efektif, yakni mengarah pada keajegan budaya yang dianut oleh kelompok masyarakat tertentu.

Kata kunci : kiai, kepemimpinan, kharismatik, hegemoni

Author Biography

Ferri Wicaksono, Universitas AMIKOM, Yogyakarta

Faculty of Economy and Social

References

Anoraga, Pandji 1992. Psikologi Kepemimpinan. Yogyakarta: Renika Cipta.

Clifford Geertz. 1981. Abangan, Santri, Proyayi dalam Masyarakat Jawa (Terjemahan oleh Aswab Mahasin). Jakarta: Pustaka Jaya.

Dhofier, Zamakhsyari. 1990. Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES.

Gidden, Anthony. 1986. Kapitalisme dan Teori Sosial Modern, Suatu Analisa Karya Max, Durkheim, dan Max Weber. Jakarta: UI Press.

Garungan, W.A. 1991. Psikologi Sosial. Bandung: P.T. Ereseo

Haikal, Husein, M. 1989. Sejarah Hidup Muhammad SAW. Jakarta: PT. Yudhistira.

Horikoshi, Hiroko. 1987. Kiai dan Perubahan Sosial, terj. Jakarta: P3M.

Kartono, K. 1986. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: C.V. Rajawali Press

Keating, J. Charles. 1994. Kepemimpinan Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius

Kristiadi, J.B. 1997. Perspektif Administrasi Publik Menghaadapi Tantangan Abad 21. Bandung: Pascasarjana Unpad.

Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta: UGM Press

Ogburn, William F and Mayer F Nimmkoff (1964) Sociology. Boston: A Pfeffer AndSimmons International University Edittion, Toughton Miffilin Company

Patria, Nezar dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Qomar, Mudjamil. 2002. Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.

Shiddiqi, Nouruzzaman. 1996. Jeram – Jeram Peradaban Muslim. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Siagian, S.P. 1999. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.

Sukamto. 1999. Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren. Jakarta: LP3ES.

Walid, M. 2011. Kepemimpinan Spiritual Kharismatik (Telaah Kritis Terhadap Kepemimpinan KH. Achmad Muzakki Syah Pengasuh Pondok Pesantren Al – Qadiri), dalam Jurnal Falasifa. Vol. 2 No. 2 September 2011.

Weber, Max. 1947. Economy and Society, I. London: Unimenurutty of California Press, Barkeley.

______. 2011. Profil Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf. http://ahbaabulmusthofa.org/profil.html diakses pada hari Sabtu, 18 November 2013 jam 08.34

Downloads

Published

2019-05-23

How to Cite

Wicaksono, F. (2019). Kiai Kharismatik dan Hegemoninya (Telaah Fenomena Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf). Jurnal Pemerintahan Dan Politik, 3(3). https://doi.org/10.36982/jpg.v3i3.678

Issue

Section

Articles