Peranan Politik Gerakan Perempuan Dari Masa Ke Masa (Studi : Tentang Sejarah Organisasi Pkk Di Indonesia)
DOI:
https://doi.org/10.36982/jpg.v4i1.679Abstract
Abstract
Analyzing the role of Indonesian women's politics in political structures in Indonesia is one part of a long history that cannot be denied that women also contribute to the distribution of power. The position and political role of women in Indonesia's political structure today is certainly closely related to gender ideas that are built in a conceptual framework that is understood by society in general. Conceptually gender ideas that are understood by Indonesian society in general and the whole are in fact built in uniform arguments and reflected in several women's movements which are influenced in the political structure and the power of the ruling political regime. The presence of the PKK organization during the New Order was a manifestation of the regime's work on the control of the repressed women's movement and on political rules and interests that were adjusted to the New Order's political policies which were co-opted through its role only in the domestic domain as good wives and mothers by adopting five central role, namely: first, women as wives with husbands, second, women as mothers seekers, third, women as household economic regulators, fourth, women as breadwinners, fifth, women as members of society.
Keywords: Political Role, Women's Movement, PKK History
Abstrak
Menganaliasa peran politik perempuan Indonesia dalam struktur politik di Indonesia merupakan salah satu bagian sejarah panjang yang tidak bisa dipungkiri bahwa kaum perempuan juga berkontribusi pada distribusi kekuasaan. Posisi dan peran politik perempuan dalam struktur politik Indonesia dewasa ini tentu sangat terkait dengan gagasan-gagasan gender yang dibangun dalam kerangka konseptual yang di pahami masyarakat secara umum. Secara konseptual gagasan-gagasan gender yang dipahami masyarakat Indonesia secara umum dan keseluruhan nyatanya dibangun dalam argumentasi yang seragam dan tercermin dalam beberapa gerakan perempuan yang terpengaruh dalam struktur politik serta kekuasaan rezim politik yang berkuasa. Hadirnya organisasi PKK pada masa Orde Baru merupakan manifestasi dari bekerjanya rezim terhadap penguasaan gerakan perempuan yang direpresi dan pada aturan dan kepentingan politik yang disesuaikan dengan kebijakan politis Orde Baru yang dikooptasi memalui perannya hanya dibatasi pada wilayah domestik sebagai istri dan ibu yang baik dengan mengadopsi pada lima peran sentral, yaitu : pertama,  perempuan sebagai istri pedamping suami, kedua, perempuan sebagai pencari ibu, ketiga, wanita sebagai pengatur ekonomi rumah tangga, keempat, wanita sebagai pencari nafkah, kelima,  wanita sebagai anggota masyarakat.
Kata kunci : Peranan Politik, Gerakan Perempuan, Sejarah PKKReferences
Blackburn, Susan. 2004. Women and the State in Modern Indonesia, Cambridge : Cambridge University Press.
Blumberger, Petrus, J Th. 1987. De Nationalistische Beweging in Nederlandsch-Indie (1931), Dordrecht : Foris
Blackwood, Evelyn. 1995. “Senior Women, Models Mother and Dituful Wives Managing Gender Contradictions in Minangkabau Village†, Aihwa Ong dan Michael G Peletz (Ed) . Los Angeles : University California Press,
Groot, J de. 1991. Conceptions and Misconceptions : The Historical and Cultural Context of Discussion on Women and Development. Inggris : Essex
Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Posmodern dan Poskolonial, Jakarta : Rajawali Press.
Robinso, Kathryn. 2009. Gender, Islam and Democray in Indonesia. London : Routledge.
Ritzer, Gorge & Douglas. J. Goodman. 2014. Teori Sosiologi Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Muktahir Teori Sosial Postmoderen. Yogyakarta : Kreasi Wacana.
Sari, Mustika Ratna. 2007. Gerwani, Stigmasisasi Dan Orde Baru. Yogyakarta : Laboratorium Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM.
Sevilla, G.Convelo. 1993. Pengantar Metodelogi Penelitian, Jakarta : UII Press
Soetjipto, Ani & Shelly Adelina. 2012. Partai Politik Dan Strategi Gender Separuh Hati : Pembelajaran dari Pengalaman Tiga Partai Pemenang Pemilu 2009, Jakarta : Parintesis Publisher.
Soetjipto, Ani. 2012. “Perempuan dalam Politik Formal : Perdebatan Kajian Teori Feminisâ€, Dalam Jurnal Perempuan Vol 17.No 4 Desember 2012, Jakarta : Yayasan Jurnal Perempuan.
Soetjipto, Ani & Shelly Adelina. 2013. Suara dari Desa Menuju Revitalisasi PKK, Jakarta : CV Margin Kiri.
Subhan, Zaitunah. 2004. Perempuan dan Politik Dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka Pesantren..
Suryakusuma, Julia. 2011. Ibuisme Negara : Konstruksi Sosial Keperempuanan Orde Baru, Jakarta : Komunitas Bambu.
Wieringa, E Saskia. 2010. Penghancuran Gerakan Perempuan Politik Seksual di Indonesia Pasca Kejatuhan PKI, Yogyakarta : Galang Press.
Vreede-De Steurs, Cora, (1960) The Indonesian Woman, Struggles and Achievements. Den Hagg : Mouton
Jurnal
Farida. 2011. Simbur Cahaya Sebagai Perekat Budaya Masyarakat Sumatera Selatan. Makalah Ilmiah pada ‘Dialog Persiapan Kongres Kebudayaan’. Pontianak, Kalimantan Barat.
Yenrizal, dkk. 2015. Makna Simbolik Sawah di Masyarakat Pedesaan Tinjauan Komunikasi Lingkungan Pada Masyarakat Semende Darat Tengah Kabupaten Muara Enim-Sumatera Selalan. UGM : Jurnal Kawistara, Volume 5 No 3.
Tesis
Amaliatulwalidain. 2012. Dari Representasi Substantif ke Representasi Deskriptif (Studi Tentang Dinamika Peran Bundo Kanduang di Sungai Rimbang, Sumatera Barat. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.